Sahabat semua ;
Nabi
Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam dalam haditsnya di mana dikatakan
bahwa peristiwa kiamat hanya menimpa orang-orang yang jahat.
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا عَلَى شِرَارِ النَّاسِ
“Kiamat tidak akan berlangsung kecuali menimpa atas orang-orang yang paling jahat.” (HR Muslim 5243)
Lalu di mana keberadaan orang-orang
beriman alias kaum muslimin saat kiamat terjadi? Berdasarkan
hadits-hadits shohih, Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam
mengatakan bahwa sebelum kiamat terjadi saat tanda-tanda besar mulai
bermunculan, maka begitu sudah dekat sekali menjelang terjadinya kiamat
Allah subhaanahu wa ta’aala akan mendatangkan sebuah angin sejuk yang
menyebabkan setiap orang beriman menemui ajalnya saat tersentuh angin
tersebut. Sebab Allah subhaanahu wa ta’aala tidak akan mengizinkan
kiamat terjadi ketika masih ada kaum beriman di muka bumi walau
seorangpun.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ رِيحًا مِنْ الْيَمَنِ أَلْيَنَ مِنْ
الْحَرِيرِ فَلَا تَدَعُ أَحَدًا فِي قَلْبِهِ قَالَ أَبُو عَلْقَمَةَ
مِثْقَالُ حَبَّةٍ و قَالَ عَبْدُ الْعَزِيزِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ
إِيمَانٍ إِلَّا قَبَضَتْهُ
”Sesungguhnya Allah subhaanahu wa
ta’aala akan mengutus suatu angin yang lebih lembut dari sutera dari
arah Yaman. Maka tidak seorangpun (karena angin tersebut) yang akan
disisakan dari orang-orang yang masih ada iman walau seberat biji
dzarrah kecuali akan dicabut ruhnya.” (HR Muslim 1098)
Setelah
Allah subhaanahu wa ta’aala mencabut nyawa semua orang beriman, termasuk
orang yang di dalam hatinya terdapat sedikit keimanan, Allah subhaanahu
wa ta’aala mendatangkan kiamat sebagai balasan atas kekufuran dan
kemusyrikan yang dilakukan manusia yang masih hidup di muka bumi.
Demikianlah yang dijelaskan hadits Rasulullah Muhammad shollallahu
’alaih wa sallam.
ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ
قِبَلِ الشَّأْمِ فَلَا يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ أَحَدٌ فِي
قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ أَوْ إِيمَانٍ إِلَّا قَبَضَتْهُ …
فَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ فِي خِفَّةِ الطَّيْرِ وَأَحْلَامِ السِّبَاعِ
لَا يَعْرِفُونَ مَعْرُوفًا وَلَا يُنْكِرُونَ مُنْكَرًا فَيَتَمَثَّلُ
لَهُمْ الشَّيْطَانُ فَيَقُولُ أَلَا تَسْتَجِيبُونَ فَيَقُولُونَ فَمَا
تَأْمُرُنَا فَيَأْمُرُهُمْ بِعِبَادَةِ الْأَوْثَانِ وَهُمْ فِي ذَلِكَ
دَارٌّ رِزْقُهُمْ حَسَنٌ عَيْشُهُمْ ثُمَّ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ
Rasulullah bersabda: “Kemudian Allah melepaskan angin dingin yang
berhembus dari Syam. Maka tidak seorangpun dari manusia yang beriman
kecuali dicabut nyawanya... sehingga yang tersisa hanya manusia jahat
yang tidak memiliki keimanan. Mereka tidak mengetahui mana yang baik dan
mana yang buruk hingga syetan muncul dan berkata: ”Mengapa kalian tidak
memenuhi seruanku saja?” Mereka menjawab: ”Apa yang kalian perintahkan
pada kami?” Syaitan memerintahkan kepada mereka untuk menyembah berhala.
Maka merekapun mengikuti saran tersebut. Sedangkan mereka berada dalam
kehidupan yang serba berkecukupan, kemudian ditiuplah sangkakala (hari
kiamatpun datang).” (HR Muslim 14/175)
Maka,
saudaraku, marilah kita menjaga ni’mat yang paling istimewa ini, yakni
ni’mat iman dan Islam di dalam dada kita hingga akhir hayat tiba.
Marilah kita beristiqomah dalam iman dan Islam, sebab kita tidak tahu
kapan persisnya Allah subhaanahu wa ta’aala datangkan angin yang akan
mencabut nyawa setiap mu’min tersebut. Tapi suatu hal yang pasti,
marilah kita berdoa semoga ketika Allah subhaanahu wa ta’aala taqdirkan
angin itu berhembus kita tidak termasuk yang dibiarkan hidup sehingga
harus mengalami hari dahsyat kiamat.
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
“Ya Allah, yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku dalam ketaatan kepadaMu.” (HR Muslim 13/119
No comments:
Post a Comment